Model
itu representasi sesuatu yang diwakilinya. DFD, Object itu termasuk
model untuk mencoba menggambarkan, apa yang dialami data, apa yang
dilakukan proses di dalam komputer. Kenapa harus pakai model ? Lah,
software eta anu barang ghaib, pan teu tiyasa
di-to'ong ku panon jelma ? Kalau kita mengintip ke dalam kotak komputer
atau laptop, yang terlihat cuman chip-chip elektronik. Si softwarenya
kemana ? Salah satu ciri dari model harus komunikatif. Harus bisa
menyampaikan idea dari seseorang ke orang lainnya yang bekerjasama, atau
yang sedang ditawari agar mau membeli si ghaib.
Untuk komunikatif,
harus pakai standar yang sudah disepakati banyak orang. Kepada calon
pembeli, si software eta bisa gini, bisa gitu, nah itu cukup list
fungsional saja. Modelnya sebaiknya sederhana saja, disertai penjelasan
yang gamblang. Tapi kepada perajin yang disebut programmer, ya harus
lebih rinci dari sekedar fungsional. Ada yang cukup dengan alur aliran
data melewati proses, ada juga yang harus lebih njelimet, lebih teliti
sampai kepada perubahan state-nya. Ada yang harus di-kotak-kotak dulu,
dalam bentuk beberapa diagram kontek (namanya juga kontek, jadi ya harus
kontekstual, supaya fokus kelompok fungsional dapat lebih tajam, dan
bisa diselesaikan.) Ada juga yang harus bisa mengintegrasikan beberapa
konteks pekerjaan si ghaib. Nah, kalau sudah menyebut integrasi alias
kompleks alias rumit, bagaimana memodelkan struktur relasi antara
diagram konteksnya (itu kalau kalau pakai DFD).
Atau adakah hubungan
antara usecase aplikasi ghaib yang satu, dengan use case aplikasi yang
lain ? Bagaimana hubungan antara aplikasi yang dikerjakan oleh suatu
team work ? Ini modelnya jarang ada contohnya yang bisa di copy
paste.Karena untuk porsi mahasiswa, diberi satu diagram konteks atau
satu use case saja sudah mabok. Layer analisis yang lebih tinggi, jarang
dibahas. Sehingga tumbuh suatu dogma, bahwa bikin aplikasi itu harus
dimulai dari satu use case atau satu diagram konteks. Untuk yang lebih
kompleks, jarang yang berlatih. Kalau maksa, si ghaib yang kompleks
dipaksa dimodelkan dengan satu unit diagram use case. Sehingga bentuknya
seperti rambutan, eh maksudnya seperti kelengkeng, meureun. Mau bacanya
berangkat dari mana. di akhiri dimana. Atau pakai Power Designer
bajakan, maksa dimodelkan pakai satu Diagram Konteks, sehingga bentuknya
seperti Chip elektroniknya MikroProsesor. he he.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar