Senin, 29 Agustus 2016

Nostalgia RPL – Bagian I

Mencermati hasil tugas akhir/skripsi mahasiswa, materi kuliah yang diajarkan beberapa teman dosen, dan dokumentasi proyek yang dibuat beberapa partner kerja, masih sering ditemukan penggunaan metode/teknik dan alat bantu (tools) “gado-gado” untuk membuat perangkat lunak (software development). Sah-sah saja hal itu dilakukan asal ada penjelasan mengapa teknik dan alat bantu “gado-gado” tersebut digunakan. Juga penjelasan bagaimana penggunaan sebenarnya.
Sebagai contoh, proses bisnis yang mewakili persoalan dianalisis dengan menggunakan pendekatan konvensional, hasilnya dimodelkan dengan menggunakan flowmap atau DFD (Data Flow Diagram) fisik sistem lama. Kebutuhan fungsional perangkat lunak dianalisis dengan menggunakan pendekatan terstruktur (data flow oriented), tetapi hasilnya kadang direpresentasikan dalam bentuk DFD saja, tidak dilengkapi dengan kamus data (data dictionary), spesifikasi proses, dan ERD (Entity-Relationship Diagram). Perancangan dilaksanakan tidak dengan menggunakan pendekatan apapun, karena objek perancangannya adalah basis data dan user interface (dan itu pun sering merupakan hasil capture dari program yang sudah dibuat). Dan yang lebih aneh, implementasinya dilaksanakan dengan menggunakan bahasa pemrograman visual atau web yang sudah berbasis objek.
Kalau kita coba kilas balik ke belakang, sebenarnya teknik dan alat bantu yang disebutkan di atas punya jamannya sendiri-sendiri sesuai dengan situasi lingkungan pengolahan data dan teknik komputasi yang ada saat itu.
Teknik konvensional dengan flowchart (flowmap, system flowchart dan program flowchart) sebagai alat bantunya, serta COBOL (Common Business Oriented Languange) dan FORTRAN (FORmula TRANslation) sebagai bahasa pemrogramannya, digunakan di masa awal pemanfaatan komputer untuk membantu proses bisnis organisasi, sekitar tahun 1950an sampai pertengahan tahun 1970an. Komputer yang digunakan pada umumnya adalah mainframe dan mini computer yang ditempatkan di satu lokasi, dan bagian organisasi sebagai pemakai (user) mengaksesnya melalui dump terminal. Sistem operasi yang digunakan walaupun sudah mendukung konsep multiuser tetapi belum multiprogramming, masih menggunakan konsep batch processing.
Dengan bentuk sistem komputer seperti itu, pengolahan data hanya dapat dilakukan secara terpusat. Masing-masing bagian organisasi mempunyai perangkat lunak aplikasi sendiri-sendiri, bersifat sektoral, dan tidak terintegrasi. Aplikasi tersebut pada umumnya digunakan untuk membantu proses pengolahan data transaksi sehari-hari, seperti penjualan barang, pembelian barang, inventory, produksi, keuangan, dan penggajian (payroll). Atau untuk membantu menyelesaikan perhitungan matematika yang cukup rumit dengan jumlah data yang cukup banyak. Datanya sendiri lebih banyak disimpan dalam bentuk file, bukan dalam bentuk basis data karena DBMS (Database Management System) masih jarang, dan harganya pun sangat mahal.
Pembuatan perangkat lunak dengan menggunakan pendekatan konvensional biasanya mengikuti tahap-tahap proses sebagai berikut:
Analisis
  1. Mempelajari proses bisnis yang sedang berjalan (current system), dan memodelkan hasilnya dengan menggunakan flowmap.
  2. Membuat deskripsi untuk semua dokumen yang digunakan dalam proses bisnis.
Perancangan Global
  1. Menyusun proses bisnis baru yang dibantu komputer sesuai dengan permintaan pemakai (propose system), dan memodelkan hasilnya dengan menggunakan flowmap.
  2. Merancang “arsitektur” perangkat lunak secara keseluruhan dan memodelkannya dengan menggunakan general system flowchart.
Perancangan Rinci
  1. Merancang file data.
  2. Membuat deskripsi untuk masing-masing modul program dan memodelkannya dengan menggunakan system flowchart.
  3. Membuat struktur menu program.
  4. Merancang tata letak layar dan tata letak keluaran (print out).
Implementasi
Menulis dan menguji program.
Klik disini untuk melihat Contoh Penggunaan Metode Konvensional atau disini untuk versi updatenya.


Sumber : https://totosuharto.wordpress.com/2008/03/26/nostalgia-rpl-%E2%80%93-bagian-i/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar